Selasa, 19 Februari 2013

Cinta? Cinta

Assalamu'alaikum, Hai, selamat malam. Jam Jogja hari ini sudah menunjukkan pukul 9 kurang 15 Waktu Indonesia Barat. Tulisan kali ini hanya berupa intermezzo sebelum saya melanjutkan serial(?) '8 bulan' #bukanceritaoke #tapinyatanyamirip.

Oke, saya kali ini akan membicarakan tentang C-I-N-T-A. Bagi yang masih muda, entah yang usianya masih lebih muda di bawah saya atau yang kedewasaannya masih di bawah saya juga, cinta ini diibaratkan dengan romansa dua manusia berbeda jenis kelamin (saya tidak akan menghitung 'romansa dua manusia berjenis kelamin', di agama, romansa seperti itu sudah dianggap SANGAT kotor). Seperti contohnya yang akrab di masyarakat: pacaran.

Semakin dewasa ini saya mulai berpikir: "Apa sih gunanya pacaran?" Berduaan di tempat sepi, makan berdua lalu si laki-laki yang membayari, bahkan ada yang berpelukan....Maksud mereka yang pacaran ini apa? Di suatu literatur religi yang saya baca (saya lupa judulnya), umat muslim diharamkan dari hal pacaran. Kenapa? Mereka yang pacaran sama-sama belum halal, belum jadi muhrim sampai yang laki-laki datang ke bapak dan keluarga si gadis untuk meminta si gadis lalu mengucap akad nikah. Belum lagi jika syaitan ikut campur tangan. Yang ditakutkan adalah perbuatan zina yang terjadi. Enggak ada yang menjamin kalau syaitan sudah merasuki pikiran manusia.

Oh ya, saya tidak mau bohong kalau saya memang tertarik dengan laki-laki. Itu fitrah; perasaan suka, sayang, dan cinta itu sah-sah saja. Tapi saya tidak harus pacaran untuk mewujudkan perasaan itu.
Saya tidak bohong, saya juga punya cinta pertama di tiap-tiap bangku pendidikan yang saya tempuh, kecuali pada masa TK. Untungnya, alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dari hal itu. 19 tahun tidak pacaran. Membanggakan? Sangat. Karena Insya Allah, setelah penantian begitu lama; 19 tahun lalu ditambah 5/6 tahun lagi--Insya Allah, laki-laki yang benar-benar mencintai saya karena Allah, yang benar-benar menyayangi keluarganya dan keluarga saya akan tiba pada waktu yang tepat melalui jalur pernikahan Jangan galau karena cuma diputusin pacar, itu enggak ada gunanya. Mengalihkanmu dari Tuhan. Lebih baik kehilangan pacar ketimbang kehilangan orang-orang terdekat yang saya sayangi--dan beruntunglah saya tidak punya pacar.

Semakin usia bertambah, saya mulai semakin dewasa melihat segala hal. Termasuk cinta bukan segalanya. Cinta yang menumbuhkan komitmen itulah yang terpenting. Komitmen untuk setia.

Saya sok dewasa? Tidak apa-apa, saya tidak akan menyombongkan diri. :)

Ini prinsip saya: "Menunggu pria yang terbaik bagi Allah datang pada saya, sebagai suami."

Sabtu, 16 Februari 2013

8 Bulan: SNMPTN dan Euforianya

Assalamu'alaikum,
oke, saya update lagi, meski enggak ada selang waktu sehari....

Judul tulisan saya kali ini mengatakan '8 bulan'....
Sebenarnya, saya juga ingin bercerita mulai dari saat sebelum UN, perpisahan SMA sampai tiba saatnya untuk pendaftaran SNMPTN tulis..
Tapi, banyak banget..terlebih, masa SMA bagi saya juga sedikit menyakitkan selain memori saya dengan teman-teman dekat saya yang baik...

Oke, 8 bulan yang lalu itu....bulan Juni tahun 2012. Bulan dimana saya ulang tahun dan tiga hari kemudian saya mengikuti ujian SNMPTN tulis. Senang dan mendebarkan sekaligus.
Sebelum mendekati tanggal 12 bulan Juni itu, saya melakukan persiapan (atas inisiatif dan kemauan orang tua juga) ikut les persiapan ujian SNMPTN, beli buku latihan ujian, dan beli buku psikotes. Ibadah tentu dijalankan, bahkan saya juga puasa ghibah mulai dari selesai perpisahan sampai pengumuman ujian.
Iya, saya tahu....saya salah enggak nerusin puasa ghibah sampai sekarang.

Meskipun dibilang persiapan...saya masih menyempatkan diri untuk main 'otome game', atau yang biasa disebut game 'dating simulation' sehabis pulang les persiapan. Iya...saya aneh bin ajaib, he eh *ngangguk*.
Sampai orang tua-wajar--marah-marah sama saya dikira saya enggak serius. Mana saya cuma daftar buat SNMPTN tulis, gak daftar PTS. Disaat yang lain kocar-kacir belajar dan nyari PT cadangan, saya cuma belajar, main, dan cuma keukeuh sama hasil SNMPTN.
Saya emang sengaja, soalnya, pikiran enggak boleh dibawa stress. Saya belajar sebentar, tapi apa yang saya pelajari kemudian saya pikir-pikir lagi di otak. Makanya saya sering diem sendiri atau kelihatan kayak bergumam. Terus soal nyari PT cadangan, kasihan sama yang mau masuk ke PT itu plus PTnya sendiri.
Bayangin, kalau kamu udah diterima di PT itu tapi lulus juga SNMPTN. Pasti ngambil SNMPTN kan?
Kasihan sama yang lain yang pengen masuk PT itu.

Ah iya, di SNMPTN saya milih IPC, niatan ngambil FK UNS, Biologi UGM, dan....HI UI. Oke, silahkan tertawakan saya karena menjadi HI UI pilihan ketiga.
Saya enggak mau kuliah di UI sama sekali, plus IPC itu cuma jadi umpan buat bisa tes di Bekasi, hehehe #jahat.
Ekspetasi saya besar di Biologi UGM, karena tahu FK, apapun PTN-nya yang masih di sekitar Sumatera-Jawa, BANYAK peminatnya.

TAPI...pas hari-H pengumuman, tanggal 6 bulan Juli pukul 7...saya keringet dingin....demi Allah, saya hampir mau nangis karena web SNMPTN enggak bisa diakses.
Mama juga ikut lihat dari belakang saya, adek-adek juga pada di samping saya. Papa waktu itu lagi di Bis menuju Madiun buat wakil kami di arisan dan reuni keluarga besar.
Sampai ada telepon masuk dari bude di Madiun, yang bilang mau lihatin hasilnya dari sana.
oke, saya kasih tahu nomor peserta dan tanggal dan tahun lahir saya.
Sembari menunggu balasan bude, saya masih berusaha buka web SNMPTN lagi....
tapi gagal lagi.
Badan saya dingin drastis, terlebih...saat hape mama berdering dan ada nama+nomor bude yang tadi telepon di layar.
Lalu terdengar suara bude (hape mama sengaja di'loudspeaker') yang mengatakan:
"Selamat ya, Dek Indah, kamu keterima di Biologi UGM!"
Alhamdulillah! Allahu Akbar! Saya langsung nangis haru dan langsung meluk mama. Mama juga enggak henti-hentinya ngucap alhamdulillah. Adek saya yang laki-laki langsung jabat tangan saya, sementara yang perempuan meluk saya.
Waktu itu, bude lihat langsung dari web um.ugm.ac.id. Masih berharap FK, akhirnya jam 8-9, saya buka web SNMPTN lagi.
Tapi yang muncul:

Sekali lagi ngucap syukur ternyata benar lulus ujian SNMPTN. Malem itu langsung telpon papa yang udah di perjalanan. Terdengar nada bangga keluar dari mulut papa, "Selamat ya, Ndah. Anak UGM sekarang nih."
Ya Allah....seneng banget :""")
Mama juga enggak berhenti senyam-senyum dan bolak-balik nyiumin pipi saya.
Adek-adek juga, "Cieee, anak UGM, cieee."
Impian saya dari kecil juga terwujud, "aku mau masuk UGM, Ma, Pa." Itu impian waktu TK/SD
apalagi....si 'dia' juga udah lebih dulu keterima di UGM lewat jalur undangan.

Sebenarnya, jauh sebelum pengumuman, saya mendapat mimpi kalau nama saya terpampang di suatu media cetak dan menyebutkan "Selamat Anda diterima di Biologi UGM", dan saya beritahukan kepada papa-mam. Itu mimpi pertanda...subhanallah...
Sampai sekarang saya masih inget.

Ah, euforia kelulusan ujian tertulis SNMPTN itu pun berlanjut sampai keesokan paginya :)

Jumat, 15 Februari 2013

Haro!

Halo, assalamu'alaikum!

Kehidupan baru, maka blog baru juga, hehehe.

Oke, sebelumnya selamat datang di blog saya yang baru--setelah bertahun-tahun enggak ngeblog lagi (terakhir ngeblog itu pas akhir kelas 1 SMA). Sekarang saya sudah memasuki dunia perkuliahan. Yep, sebagai mahasiswi!
Perjalanan panjang waktu SMA akhirnya telah berlalu. Baik itu suka, DUKA, cinta dan konflik. Sekarang saya (Insya Allah) sudah lebih dewasa dan banyak belajar dari kisah TK, SD, SMP, SMA.
Kalau saya yang masih TK dulu masih cengeng gara-gara ditinggal papa/mama kerja atau pas buku ceritaku dikatain jelek sama temen, sekarang saya yang sudah kuliah sudah lebih tegar hidup di kota perantauan sendiri.
Kalau saya yang ketika SD selalu baca buku ketimbang ikut ekskul, saya berusaha terbuka buat enjoy suatu kelompok studi di kampus.
Kalau saya yang masih SMP dulu sering punya masalah sama sosialisasi, sekarang saya sudah bisa bercengkrama dan punya banyak teman yang super baik--bahkan punya anak juga di sini.
Kalau saya yang masih SMA sering galau, entah itu masalah ekskul, akademik, teman, dan cinta, di bangku kuliah ini saya, Insya Allah, tidak akan galau lagi.

Ah ya, sesi perkenalannya lewat ya, hihi.
Saya, Indah Permata Sari, gadis yang lahir di bulan yang sama dengan idola saya (Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, dan Johnny Depp, hehehe), 19 tahun yang lalu, yang mendapat gen fisik dari mama, alhamdulillah: badan pendek, hidung pesek, mata sipit, dan senyum lumba-lumba :->--meski dengan bentuk wajah dari gen papa. Punya sifat sabar dan emosian sekaligus, hihi.
Sekarang sudah beralih profesi dari siswi menjadi mahasiswi, alhamdulillah--dengan status kawin yang masih sama: belum kawin untuk sekarang, haha #enggakgitu
Seorang mahasiswi di Universitas Gadjah Mada fakultas biologi, jurusan biologi--merantau di kota Jogjakarta. Alhamdulillah....pada akhirnya untuk menempuh pendidikan tinggi kesampaian di sini; meski jurusannya keserempet SEDIKIIIIT!
Tetap bersyukur dengan apa yang didapat sekarang :D

Saya sudahi dulu postingan pertama saya ini. Waktunya menyunting blog baru, kikiki.
#
Indah Permata Sari :)